Minggu, 11 Desember 2011

Truly Confession :)


Pagi ini suram bertiraikan awan gelap
Menjelang siang dia masih tertidur tak bersinar
Meski hanya tertinggal mega dipelupuk cakrawala 
Jejak cahayamu masih tetap indah :)

Hidup memang tak melulu derita ataupun gembira, justru keseimbangan akan keduanyalah yang membuat menarik dan membuat kita lebih bersemangat dalam menjalani hidup yang hanya sebentar. 
Hanya saja ada batasan yang membuat kita mawas diri dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita, prinsip bersyukur dan rendah hati. Hal ini pun berikatan dan tak terlepas dari masalah dan problema hati atau bisa dibilang cinta.

Definisi cinta membingungkan dan ada banyak, namun dari sekian banyak pengertiannya banyak yang bertolak belakang sehingga tidak relevan dan kita tidak bisa mengambil satu titik kesimpulan yang jelas untuk memaknai secara harfiah. Tapi semua orang pasti tahu dan paham tentang cinta karena semua orang punya definisi cinta sendiri sendiri. 
Ada kebahagian yang besar ketika kita bersama orang yang kita sayangi dan  berada di sisi kita, baik adik, kakak, orang tua, sahabat ataupun kekasih. Bagaimana takaran cinta dan intensnya, semua orang juga mempunyai nilainya sendiri.

Sebenarnya saya sangat awam dengan hal yang berhubungan dengan ini, sangat jauh berbeda dengan anak seumuran saya yang mungkin pengalamannya seperti Cassanova. Tapi itu tidak penting, karena cinta itu istimewa dia hanya datang ke tempat yang khusus dan dianggap pantas dan teristimewa juga. 
jika cinta yang saya ceritakan ini adalah cinta tentang hubungan seorang anak manusia yang ingin mencoba menjadi sepasang kekasih, maka cinta itu simpel, namun bisa juga menjadi ribet. 

Untuk jatuh cinta memang tidak mudah, namun juga tidak seribet yang kita bayangkan karena tanpa kita sadari lebih dalam kita telah terjatuh kedalamnya. Untuk saya, cinta itu datang dari hal hal yang sepele, yang remeh dan biasanya tidak disadari orang yang bersangkutan dan semua mengalir begitu saja secara cepat dan halus seperti angin.

Faktor cantik, keanggunan atau yang dipadatkan menjadi faktor fisik bagi segelintir orang mungkin penting atau hanya suplemen, namun saya sendiri lebih tertarik dengan faktor psikis. Karena dalam suatu hubungan mental lebih dibutuhkan, untuk mengeluarkan cinta dan kasih sayang pun lebih dibutuhkan mental, menghadapi sahabat dan keluarganya butuh mental, bahkan untuk membuat hubungan ini tetap pada grafik yang lebih tinggi mental yang menentukan. Tapi kalo dua faktor ini digabung mungkin lebih baik :). 

Saya bersyukur saya telah menemukan satu orang yang insya Allah tepat dan sesuai semua yang saya harapkan, bahkan lebih, unpredictable sehingga dapat menggembungkan hati saya lebih besar dari yang saya bayangkan. 
Jatuh cintanya? Sepele ! Bahkan saya sendiri tidak sadar kapan tepatnya saya sudah seperti itu. "Gorengan Case", kegigihan, ketulusan, kebersamaan yang saya rasakan bersama dia bisa jadi adalah faktor faktor besar yang membuat saya terpenjara di terang jiwanya. 

Entah terlalu cepatkah saya mengambil kesimpulan seperti yang selalu dia bilang " Belom tau aja, nanti juga tau :) " saya tetap berkeyakinan dan optimis akan dirinya. Kami memang masih baru satu bulan, yang ibarat lomba marathon masih euforia di 10 meter pertama, namun dengan saling menggenggam tangan semoga saja dapat kita selesaikan hingga garis finish se finish finishnya :).
Dan saya sudah saatnya untuk terbuka, dia biasa dipanggil ipid seorang gadis periang pemberi energi postif yang selalu tersenyum dan paling ga bisa bilang " engga! " kalo di bujuk sesuatu sama temannya buat melakukan tugas ke organisasiannya. :) 

Saya itu orang nya negatif, skeptis tidak peduli, jarang senyum berbeda dengan dia, semoga karena perbedaan mendasar seperti ini, kami menjadi lebih kuat sesuai hukum Coulomb dengan teori gaya tarik menarik molekulnya :D
ya, sekarang saya benar benar jatuh cinta! tapi jatuh cinta itu kebawah, bukan kesamping! :) :) :)


Sabtu, 03 Desember 2011

Rintihan Perih Biola


Lelah dari perjalanan menjenguk ade di Banten membuat hari sabtu saya ini lebih didominasi dengan tidur. Ada banyak rencana sebenarnya, namun semuanya batal karena tidak ada konfirmasi atau saya yang mengajak mereka dadakan. ya, I love Dadakan. Percaya atau tidak sesuatu yang di rancanakan hanya dibangun untuk di batalkan, yang aneh dadakan kebanyakan malah jadi. The Miracle of Dadakan!
 
Saya bukan ingin membahas The Miracle of Dadakan, tapi inget menulis lagi karena saya kembali merasa biru. Yah membosankan, memalukan orang seperti saya menulis perasaan sedih laksana banci yang mudah tersentuh hatinya ( Iya gak sih banci begini? ). Selepas bangun, di dada saya, di hati saya seperti mengingat dan mendengar sesuatu yang membuat saya kembali merasa perih dan tersayat. Rasa ini, perasaan ini, yup itu adalah suara lengkingan biola, biola yang menyayat hati orang orang yang sudah sekarat. 

Sebelum tidur saya memang membahas sedikit masalah saya di facebook tentah sesuatu hal yang bersifat sensitif, hal yang menyentuh emosional saya.

Saya merasa ini menjadi kelemahan terbesar saya, entah kenapa! Bukan salah mu pit !
Yang saya ingat saya dulu adalah orang yang tidak peduli apapun, tidak peduli tangisan, tidah peduli tatap kesedihan bahkan tidak mengenal arti belas kasih, Tertutup hati dan telinga, butakan mata untuk melihat kenyataan.

Namun karena sebuah janji pada seseorang membuat saya harus belajar membuka hati, menilai dan memasukan suatu masalah langsung kedalam hati dan baru di proses melalui otak. " Biarkan nurani yang berbicara ! " Katanya. Hal yang aneh, karena saya selalu berfikir dan melakukan sesuatu tanpa memasukannya ke dalam hati dan mungkin itu yang membuat saya menjadi pribadi yang dingin dan beku. 

Belajar meraba rasakan semua hal membuat saya mulai terbiasakan melihat cahaya dan merasakan kehangatan. Tiada kesedihan karena kita melihat kesedihan orang lain yang lebih parah, tiada yang sebanding dan kesedihan kita bukan apa apa.

Terima Kasih guru, Selamat Jalan! ( boleh nangis gak? )

Namun sekarang berubah, saya malah menjadi seseorang yang sangat sensitif dan merusak filter kebathinan saya, semua langsung tanpa seleksi masuk dan mengeluarkan emosi. Saya akui kontrol saya lemah, dan kejadian "itu" membuat saya buta , rasa sakitnya membuat saya tidak bisa membedakan yang mana benar dan salah. 
Sekarang saya selalu merasa sendiri, sendu kembali. Yah, ini adalah kontraindikasi saya! Saya ingin sekali menjadi seperti Miwako yang tegar dalam keperihannya. Semakin sering dan semakin lama saya mendengar gesekan perih biola ini, semakin membuat saya tak bisa berfikir, seperti ada yang bocor dan mengeluarkan banyak darah, seperti ada luka yang membuat sakit dan seperti ada ikatan yang membuat mu sesak.

Klik lagu ini dan  dengarkan, dialah yang membuat saya kembali seperti ini, coba kau nikmati dan silahkan selami kegelapanmu !

Jumat, 02 Desember 2011

Jangan lupa bahagia !



Believe in yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable confidence in your own powers you cannot be successful or happy
Dr.Norman Vincent Peale (1898 - 1993)

Bahagia? Bahagia ya..
Yap semua orang harus bahagia, semua orang akan bahagia dan semua orang akan mengejar kebahagiannya sendiri. 

Sangat basi jika saya berucap kebahagiaan bukanlah dinilai dari uang! Bahkan terlampau membusuk jika saya berkata kebahagiaan tidak bisa di beli dengan harta, darah ataupun nyawa orang lain. Hanya saja saya sedikit setuju jika kebahagiaan mungkin bisa ditebus dengan darah, daging, mata atau nyawa dirimu sendiri, atau dengan bahasa non skeptis  yang lebih halus adalah anda berusaha dengan keras, banting tulang peras keringatmu sendiri tentu saja untuk kebahagiaanmu. 


Hidup yang laksana stepa para candi tanpa batas, membuat kita selalu memiliki level dan target kebahagiaan yang selalu meningkat sampai kita mati. Itu hal yang wajar bahkan sesuatu yang lumrah, hidup tidak akan asik jika kita langsung mati ketika kita mendapat satu kebahagiaan kecil! 


Tentu karena hidup terdiri dari variasi berbagai macam warna biru kesedihan, merah amarah, hijau kedamaian, dan hitam yang sendu membuat hidup kita lebih berarti.


Pernahkan engkau merasakan hidup mu begitu membosankan? setiap detik dan menit terasa sama? atau mungkin tidak ada pengaruhnya bagimu? kau merasa hidup mu ini adalah mimpi dan bukan kenyataan?  Jika itu adalah anda, maka ada baiknya anda sedikit berjalan jalan ke Tangerang, khususnya Rumah Sakit Shintanala, surga para penghuni Lepra yang terlupakan dan terbuang.

Lihat, rasakan dan bayangkan! Imajinasikan dan refleksikan penderitaannya pada diri anda, beri bayangan yang jelas bahwa anda lumpuh, bakteri tersebut menggerogoti kecantikan dan ketampanan yang anda banggakan,  anda teramputasi dan tidak memiliki apa apalagi (baca : lengan dan kaki ), beri warna yang jelas! dan bayangkan apa yang akan anda lakukan jika itu menimpa diri anda sendiri? Masihkan anda merasa hidup itu sia sia dan menjenuhkan? 



Bagi saya itu lebih dari cukup lho..


Tapi ada yang mungkin masih berfikir, " aaah! apaan sih? so what! "


Yup, yup mungkin resep saya patut anda praktekan, anda cukup membawa walkman atau i-phone, i-pod ataupun alat pemutar musik lainnya tentu saja berisi lagu kesayangan anda.


Nah langkah pertama, carilah sebuah stasiun kereta api yang cukup sepi, syukur syukur ada stasiun lama tak terpakai seperti yang ada di desa saya. Kemudian langkah selanjutnya duduklah di peronnya (baca: duduk di peron sambil ayun-ayunkan kaki mu), next mainkan musik dan kencangkan volumenya, dengarkan dia sepenuh hati melalui headset kesayanganmu. Tunggu sampai kereta lewat !. (Usahakan hindari kereta itu dalam jarak kurang dari 30 detik.)


Kecelakaan, sekarat, koma, selamat dari maut, bertemu sahabatmu yang sudah meninggal itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kita berfikir dan sadar, betapa mahalnya, betapa tergantungnya dan betapa berharganya setiap nafas yang diberikan ketika kita masih dalam keadaan syok setelah menghadapi itu semua, sehingga ketika nafas kembali teratur dan dapat kembali normal, anda dapat merasakan kelegaan dan kebahagiaan karena anda sungguh sungguh telah merasa aman, terhindar dari bencana dan akan senantiasa bersyukur.

Bagaimana? Anda takut mati ? Apa takut bahagia? Try my way :D

Rabu, 30 November 2011

Gadis Dalam Hujan


Melihat gadis kecil menyanyi riang digelap malam
Bangga dan bahagia menantang dunianya
Meskipun terpaksa, dia tak sepenuhnya salah
Karena secuil harapan dari senyumannya
Mampu menikam dan membakar hatimu

Oh Tuhan, sungguh aku sebenarnya orang yang tidak tahu diri dan tidak pernah bersyukur akan karuniamu, atas apa ? Atas apa yang kau anugrahkan kepadaku, seperti kau beri aku rezeki yang cukup, keluarga yang menyayangiku, dan teman teman yang peduli terhadapku.

Sepintas aku masih melihat dengan lekat gadis kecil yang masih bernyanyi sambil menadahkan tangannya dengan pasrah. Tatapan lunglai, dan kurusnya badan bahkan tak cukup mampu untuk membuka secercah cahaya dan harapan dari jendela mobil mewah  yang dihampirinya. 

Ya, bagaimana jika aku yang ditakdirkan menjadi wanita kecil itu ? Oh, mungkin saja aku sudah berada di neraka akibat melempar diriku sendiri ke kereta yang melaju. Tapi tidak, entah kekuatan dari mana ia dapat tersenyum lebar seperti itu ?, mengapa bisa ? sekeras aku berfikir hanya ada perasaan sesak, mengubah mataku menjadi panas ? 

Aku sungguh malu pada diriku sendiri, aku malu pada gadis kecil itu ! Bahkan dia lebih pemberani dan lebih tegar dari penampilannya sendiri. 

Masih dalam lamunanku, seketika hujan turun dari langit yang pekat. Gadis itu berlari dengan sigap dan berlindung dibawah lebatnya pohon jalanan untuk mencegah dirinya basah dan terhindar dari dinginnya air. Dan aku ? aku hanya mampu menelan kecewa, sambil memegang sekeping uang seribuan untuk kuberikan padanya. 

Ya, bahkan alampun tak mau memberikan aku kesempatan, karena aku terlalu pelit untuknya !.

Mobilku hanya mampu diam, dan aku masih tetap memperhatikan dia. Dia masih menunggu airnya berhenti, dia masih sabar untuk membawa harapan kerumah untuk kembali ia sodorkan ke keluarga kecilnya. 

Hujan masih deras, dan angin pun bertiup cepat menggoyang pepohonan ditengah jalan raya, diluar pasti dingin sekali.

Lepas dari pandanganku, gadis itu sudah kembali mengetuk kaca jendela mobil yang terhenti. Mungkinkah dia putus asa ? Seketika ia menghampiri mobilku dan mengetuk kaca mungkin berharap aku mau membukanya, dengan bersemangat tentu saja ku buka dan menyodorkan uang ku untuknya. 

Sekilas kami bertatapan, dalam sekian detik aku hanya bisa terbelak tak mampu berkata, dan diapun berbalik dan berlari. Apa mungkin gadis kecil itu adalah ...

Oh Tuhan tidak mungkin itu dia !!

Dirimu adalah apa yang kau baca, kau lihat dan kau dengar.
Jiwamu adalah refleksi dari apa yang orang lain perbuat terhadapmu.

Jumat, 18 November 2011

Ungkapan Lorong Jiwa


Membelakangi arus waktu menulusuri hidup
Membawa jiwamu akan sulitnya memahami perasaan
Belajar mincintai masa lalu mu
Berusaha melupakannya..

Coba kau pahami, apa bentuk gambaran  dan warna yang kau rasakan dari dasar lubuk hatimu yang paling dalam ? Terkadang manusia tak mampu dan benar benar bisa memahami apa yang ia rasakan sendiri, semua karena manusia tidak akan pernah merasa benar benar puas. 
Lalu apa sih yang mesti dilakukan  sebagai seorang manusia biasa yang tentu ingin sekali memenuhi ketidak puasannya? Tentu setiap jiwa dan akal memiliki jawabannya sendiri, sayapun tidak akan mengusik jawaban mu.

Didalam setiap wadah bernama hati yang berada dalam setiap tubuh, ada banyak jutaan reseptor perasaan, dia belajar menganalisa keadaan dan memprosesnya menjadi sikap yang akan dijalani dan membentuk kedewasaan berfikir. Masa lalu yang menjadi suplemen sekaligus bahan baku utama yang dijadikan formula dasar untuk membentuk pikiran yang lebih dewasa dan berpengalaman, sehingga penting agar anda tidak melupakannya begitu saja, tentu sebagai bekal kehidupan yang masih sangat panjang. 

Ada banyak kisah yang ingin dilupakan oleh seseorang  terkait rasa sakit hati dan kecewa, tapi apa hanya dengan alasan itu sampai harus mengorbankan semua kenangan baik, persahabatan dan rasa percaya yang telah terbangun begitu solid. Menghilang ! Menjauh!. Apapula itu !?. 

Jika saja saya yang terlalu bodoh dan tidak peka ini boleh berpendapat, mengapa anda tidak belajar untuk menerima, menghargai, dan mencari jawaban sepositif mungkin dari setiap perlakuan orang lain yang mungkin dimata anda hina dan tidak baik, karena kami manusia tempat khilaf, kita semua salah jika berpedoman dan beracu pada manusia yang jelas tempat salah dan lupa. Jika anda tidak bisa, jangan men"judge" namun lebih baik anda tanyakan langsung, Kenapa begini ? Kenapa begitu ?, bukankah itu lebih baik ? 

Ya, saya hanya teramat sedih karena kehilangan sahabat saya yang benar benar saya sayangi. Jika memang tidak ada kesempatan untuk menjelaskan, tidak apa. Karena saya percaya, ketulusan jiwa mampu memecah kerasnya karang. 
Seberapapun buruk dan tidak nyamannya perahu yang membawamu ke suatu tujuan, cobalah bertahan. 
Walau ada banyak perasaan untuk keluar dan berenang sendirian, ingatlah apa kau mampu berenang sendirian di lautan luas untuk menuju daratan ?.




Rabu, 09 November 2011

Hidup = Tata Laksana Masalah & Konsekuensi !


Life is indeed difficult, partly because of the real difficulties we must overcome in order to survive, and partly because of our own innate desire to always do better, to overcome new challenges, to self-actualize. Happiness is experienced largely in striving towards a goal, not in having attained things, because our nature is always to want to go on to the next endeavor.
Albert Ellis, Michael Abrams, Lidia Dengelegi, The Art & Science of Rational Eating, 1992


Hidup itu untuk apa sih? buat lo yang jiwanya mungkin merasa dewasa atau merasa lebih punya pengalaman dan pengetahuan bisa jawab ini !


Kehidupan buat gue adalah suatu lingkaran siklus yang rumit dan terdiri dari banyak fase yang akan membuat pikiran dan jiwa kita semakin maju dan semakin dewasa dengan masalah dan problema sebagai tolak ukurnya. 
Nah lho! Ribet kan? tentu aja setiap pribadi masing masing memiliki banyak atau ekspetasi yang berbeda terhadap makna hidup sendiri.


Seperti postingan gue sebelumnya, hidup kita itu pasti akan selalu dikelilingi masalah dan pilihan. Hidup itu adalah untuk menghadapi masalah, dan hidup itu adalah pilihan. Sesuatu yang tidak bisa dilepaskan.


Contohnya tidak jauh, si A ingin jadi dokter, maka masalah yang dia hadapi adalah bagaimana dia bisa masuk ke fakultas kedokteran, bagaimana agar NEM nya bisa bagus, bisa lulus UAN, lalu bagaimana dia bisa membayar masuk uang pangkal pendaftaran dan tetek bengek lainnya, kemudian bagaimana dia harus bisa mengorbankan waktunya untuk belajar, tahan melihat mayat, darah dan seterusnya. 

Pilihannya, apakah dia harus mengurungkan niatnya karena malas buat mengejar NEM yang tinggi, atau lebih memilih belajar ekstra dengan bimbel, atau berusaha mencari informasi agar dapat beasiswa, berlatih diri meghadapi masalah kedokteran sekitar untuk persiapan mental, atau bisa juga dengan menyerah dan berhenti bermimpi karena merasa diri tak mampu lagi menghadapi masalah yang sedemikian banyaknya !.

Untuk menghadapinya memang banyak memerlukan latihan, kesabaran dan kemauan yang keras, latihannya bisa dimulai dari hal kecil seperti melaksanakan tata tertib di sekolah, ngerjain tugas yang di beri guru, mendengarkan petuah nasehat dari orang tua dan guru, serta mempraktikan sedikit demi sedikit semua yang sudah di ajarkan.


Tau film " YES MAN !"  ? film yang harus mengatakan ya pada semua orang ? coba deh tonton ! apa sih konklusinya ? Berani menerima konsekuensi dan masalah demi mengambil makna dan nilai positif didalamnya kan ? *maksa* hahaha :D

Begitupun yang lagi gue hadapin sekarang, hidup dengan kuliah berbahan sulit, masalah perasaan, pekerjaan dan problem problem sepele lainnya ditambah sekarang ada kesibukan baru, its talk about " heart". Betapapun banyaknya masalah the show must go on beib !.

Enaknya jadi backpacker kita banyak berlatih banyak dalam hal mengahadapi masalah masalah yang datang bertubi tubi dan sangat mendadak, setidaknya pelajaran ini bisa kita integrasikan kedalam kehidupan yang lebih universal.

Jadi gimana tanggapan mu?


Man is born to live, not to prepare for life.

Boris Pasternak (1890 - 1960), Doctor Zhivago, 1958

Selasa, 08 November 2011

Cerita di Halaman Baru


Ada banyak cerita cinta yang dapat dituliskan dan di ceritakan
tapi hanya sedikit yang bisa benar benar menggores di hati
Ada banyak kisah bahagia dan kesedihan, 
diantaranya seperti ceritaku dengan mu

Beberapa waktu lalu saya menonton sebuah film di sebuah channel TV luar negri, tepatnya negara tirai bambu yang sayangnya judulnya saya gak inget karena saya pun menontonnya dari tengah-tengah, tapi isinya bagus sekali dan benar benar sarat makna, engga seperti sinetron di tanah air kita *sabar ya ibu ibu sinetron mania* 

Secara garis besar ada tiga pasang pemeran utama dalam cerita ini, namun saya lebih tertarik pada duo aktor pasangan pemeran supir dan sekertaris milyarder, seperti yang anda bayangkan pria yang bekerja sebagai supir ini, dia jatuh hati dan suka kepada sang wanita yang penuh dengan talenta dan bakat, pria ini merasa dirinya tidak pantas untuk mendapatkan cinta, dan selama beberapa waktu dia hanya bisa melihat dari balik punggung, dekat membantu pekerjaan sang sekertaris tentunya dengan perasaan sakit karena harus memendam perasaannya.

Sang sekertaris seperti yang juga telah anda bayangkan, ia diam diam mencintai pria ini, hanya saja ia terlalu takut kepada perasaannya sendiri, sehingga tanpa sadar ia bersifat keras, agak kasar terhadapnya. Dia sadar, namun dia sendiri tak bisa mengontrol jiwanya.

Singkat cerita sang pria yang ternyata mempunyai bakat terpendam untuk mendesaign diminta untuk membuat pola pada sebuah gelas martini oleh sang sekertaris, dengan segenap hati sang pria ini membuatnya dan ia membantunya sambil memasukan unsur cinta dan perasaanya kepada wanita itu melalui karya martini berpola. Setelah karyanya selesai ia memberinya, namun karena salah tingkah dan grogi sang sekertaris malah marah dan membuatnya menjadi canggung ( baca = sikap atasan & bawahan ). Tak sadar dan tak tahan akhirnya sang pria mengucapkan "Aku mencintai Mu" dengan cepat  atau mengutarakan perasaannya, sekertaris yang kagetpun reflek bertanya apa yang tadi dia ucapkan, berulang ulang ia tanya namun dengan malu sang pria pun masuk dan kabur ke dalam rumah, meninggalkan sekertaris itu sendirian di tengah jalan yang gelap.

Lama waktu berlalu setelah kejadian itu, pria ini melihat sebuah acara reality show di tv rumahnya, seorang laki-laki yang telah ditinggal mati oleh kekasihnya, dia belum sekalipun mengutarakan perasaannya kepada wanita itu, dia menyesal sekali, apalagi setelah dia tahu bahwasanya wanita ini juga menanti dan menyukai dirinya. Penyesalan menjadi lapisan keratin yang terkelupas berubah jadi sejumput debu, terbuang tak berguna.

Terinspirasi dengan terburu-buru dia keluar rumahnya dan,...

Ya you know lah, happy ending story :)

Begitupun cerita saya, apa yang saya alami mirip seperti ini, film yang langsung menusuk ke organ vital hingga diam tak bergerak dan membuat saya duduk berfikir keras merenungkan semuanya. Setelah apa yang terjadi selama ini saya tidak ingin terlambat dan terulang lagi. Sudah cukup semuanya rasa sakit yang biru itu.

Dengan yakin hari ini pun saya buka lembar baru, bahkan mungkin buku baru, baju baru, rumah baru, tanah baru, pokonya baru we lah! :)
Sedikit saya dorong kembali kunci berkarat yang telah lama saya biarkan menggantung di dada saya ke dalam lubang kunci di hati yang baru pulih dari luka yang parah, saya putar dan saya buka sedikit hati ini kembali. Dengan suara berdecit terasa hempasan udara segar, mengusir kelembapan setelah bertahun tahun. Dia baru saja sadar terbangun dari tidur yang sangat panjang :)

Dengan kata lain saya sudah pacaran lagi dan saya sudah gak sendirian lagi :)
Semoga semua baik baik saja dan semoga saya tetap bisa mempertahankan udara segar ini selama mungkin dan semaksimal yang saya mampu.
 
Dengan ini aku menyukai mu....

7-11-11 Memory


referensi gambar
http://senjakakibukit.blogspot.com/2011_06_01_archive.html

Senin, 07 November 2011

Manusia punya pilihan !



Menjadi seperti apa adalah pilihan
Tetap di tempat yang sama juga pilihan
Hidup memang diantara pilihan
Namun suatu saat kita tidak akan punya lagi pilihan


Terkunci dalam ego dan lingkungan mungkin banyak orang rasakan, tak terkecuali saya dan anda, semua terasa demi harga diri dan pengakuan semata yang akibatnya walaupun kita tidak nyaman merasakan atmosfernya, kita tetap acuh dan meneruskan lagi seperti budak kerja paksa zaman belanda, tak bisa berhenti meski sudah sampai titik jenuh. Ini adalah suatu potret kecil pilihan hidup tanpa kita sadari.


Sekarang lihatlah diri kita dicermin, dan bayangkan diri anda mundur 5 atau 10 tahun kebelakang !. Betapa banyak masalah dan problema hidup yang selesai dan tak terselesaikan selama hidup anda, namun juga banyak kesenangan yang telah anda dapatkan sehingga betapapun banyaknya masalah tetap bisa membuat anda tersenyum manis hingga sekarang. bukankah ini adalah pilihan?  apakah anda akan menikmati hidup anda atau sekedar merenungi dan menyesali setiap masalah yang anda hadapi.


Begitupun dengan kisah pahit dan kenangan yang membuat psikis anda terganggu sekian lama, anda trauma dan tak ingin melakukan atau mengulanginya lagi karena takut, kendatipun anda menyukai pekerjaan itu. Lalu anda benar benar melupakan dan menggantinya dengan kesenangan lain atau mengingat sakitnya trauma itu agar tetap tidak
melakukannya lagi. lagi lagi Itupun pilihan hidup bukan?


Begitupun saya, saya berhak mengubah semua yang saya inginkan dan saya ingin lakukan sebatas yang saya bisa dan mampu, tidak ada satupun manusia dengan jabatan apapun yang bisa menghentikannya, kecuali Tuhan dan Rosul Nya. 

Hidup akan terasa sedikit lebih indah dan damai jika kita mau menyampingan ego kita dan mau memahami keadaan juga jiwa manusia lain walaupun hanya sebentar saja.


Semua orang sama, suatu saat akan jatuh kebawah ataupun terbang ke atas, namun alangkah lebih baik jika yang terbang membantu bangun yang jatuh, dan yang jatuh tetap berusaha untuk bangun ke atas. Tidak ada yang lebih pintar, lebih alim, lebih segala-galanya, saling bantulah karena kita bersaudara dan setiap manusia memiliki kelebihan! Likulli syain maziyyah ! :)

gambar :
http://gabupukaberfaedah.blogspot.com/2011/09/foto-siluet-by-fotografer-dunia.html

Rabu, 02 November 2011

Manjakan lidah ? Perlu !


Tadi malem gue ngecheck email di acanthatour yang ternyata di disdus lagi ada penawaran makan sushi di Poke Sushi Dharmawangsa atau Crown Hotel, dengan harga cuma #IDR 99.000,- Rupiah udah bisa All you can eat khusus sushi rollnya.

Sebenernya ini bakalan jadi berita baik buat gue andai aja gue udah pernah nyicipin makanan jepang ini, masalahnya gue belom pernah sekalipun makan sushi !! *norakbinketinggalan*

Rasa penasaran dan keingin tahuan buat makan sushi sih sebenaranya udah dari lama, mungkin pertama dari waktu pertama kali ngeliat kedai sushi di Petronas Trade Mall, KL Malaysia dulu dan di perparah abis lulus sma yang puncaknya ketika gue sering dikomporin sama si koko gembul 


Buka buka website restoran sushi dan menatap indah display foto menunya, meyakinkan gue untuk segera menguras tabungan gue di celengan. Biasanya celengan ini ga akan gue bongkar kecuali demi satu hal, apa itu? tentu aja buat touring ! Tapi nafsu dan ego gue buat nyoba sesuatu yang baru ini, menyingkirkan sementara nafsu lain gue buat beli tiket bis touring depan, ya sekali kali mahal manjain lidah bolehlah semoga gue ga menyesal ya Allah :)

Dan akhirnya untuk meyakinkan diri gue, sebelum tidur gue kontek si verdy buat anterin (baca=ajarin) gue lunch di  sushitei Central Park besok siang, deal dan menanti besok.
Berangkat kuliah pagi sambil bawa duit hasil bongkar celengan dan bawa us dollar sama ringgit sisa backpacker kemarin semoga aja cukup buat nanti, ke khawatiran gue yang pertama bukan rasanya, tapi harganya ! Kendala waktu mau makan di KL masalah harga soalnya, Kalo masalah rasa ya setidaknya gue pernah makan hal yang lebih buruk dulu. 

Kurang lebih jam 11.00 siang, gue ama verdy udah dalam perjalanan by Xenitravego ke tujuan berbekal informasi dari temen temen hal yang recommend buat di icip icip. Jadi ga menyesal di hari pertama gue ini.


Sebelum makan kita cari money changer dulu buat nukerin duit, dan langsung menuju ke restonya, ternyata begitu sampe tempatnya cozy banget, dan lumayan berasa "sedikit" aura jepangnya, kirain setiap resto jepang kaya kin no taki gitu.

Ambil seat langsung di sodorin list menu, pelayanannya ramah banget, karena pusing sama menunya gue serahin sama si gembul yang ujung ujungnya lempar balik juga ke gue.
Akhirnya setelah lama perundingan berangsur alot, keluarlah suatu mufakat menu :
ini yang kita pesan


1 porsi Salmon Yaridori > #IDR 65.000
1 porsi Aburisalmon Roll > #IDR 70.000
1 porsi Spicy Salmon Maki > #IDR 20.000
1 porsi Tuna Salad Maki > #IDR 17.000 dan
2 Ocha refill sepuasnya > engga tau kenapa di bill engga ada, mungkin gratis :)

Oh ya satu hal yang menarik setelah waiter menuliskan pesenan dia tanya seminggu sebelum atau sesudah hari ini ada yang ulang tahun atau engga, denger denger sih dapet cake salmon buat yang milad, enaknya :)

Service nya lumayan cepet juga lah, sedikit demi sedikit menu pun sudah bersandar di meja kami, yang ngebuat gue melotot tentu aja nigiri nya, yaiks mentah masih ada kulitnya gitu ;(

My Order (maruk ya? ;p)


Dengan sabar sensei gendut ngajarin gue make kecap asin cabe ama nyocol pokonya cara makannya lah, trying after saw the rule emang bagus buat pertama kali mah. Begitu gue coba pertama kalinya yaitu nigiri salmon, begitu leep masuk mulut kok yang langsung terlintas dibenak gue nenek gue atau biasa panggil nyai dengan masakan sayur ikannya langsung terlintas di otak gue. Hmmm not bad lah dan sejam pun menu yang banyak ini abis :D


Gue fikir makan sushi kaga bakalan bikin kenyang, ternta dugaan gue meleset, ternyata malah bikin kenyang, walau kenyangnya beda. Kalo ditanya " Gimana enakkan? " gue masih belom bisa jawab karena kok ya biasa aja dan gue still thinking kalo yang kita pesen hari ini itu belom jagoannya jadi ya belom bisa gue kasih nilai excellent :), masakan indonesia masih nomer satu kok :), tapi kalo buat masakan luar negri generally gue lebih prever ke Sushi menggeser steak sama tom yam yang selama ini bertengger di puncak kulinary gue.


Next gue bakal lebih observ lagi buat sushi, masih penasaran dan pengen baget makan Unagi Sushinya, secara makan salmon berasa makan jelly no special flavors buat gue.


yuk perdalam lagi khasanah kuliner kita dan tetep bangga sama kuliner indonesia :)

Senin, 24 Oktober 2011

Wheel of fire fighting !!


I don’t want to know
And I don’t want to see you in this place
Your kind is a disgrace as I spit in your face
And I don’t want to hear anymore
A friend is f***ed with while he’s having fun on the dance floor
Pegunungan yang terlihat disisi kanan dan laut lepas disisi kiri, pada malam terlihat bulan purnama berjalan bersama-sama, diiringi musik cinta nuansa lirih sambil melihat bintang dari balik kaca jendela, aku cinta adrenalin itu ! Pertempuran laga pantura ! :D

Sehabis ujian UTM modul RM Rhematoid Muscular, penyakit saya kambuh !, Penyakit apa ? Tentu saja penyakit galau saya ! Bus Racee !!! :D

Semua berawal dari pagi tadi ketika dimobil dalam perjalanan menuju kampus yang gelap gulita, niatnya sih mau meramaikan suasana dan mencegah ngantuk, saya mulai mencari kepingan cd lawas dari band favorite saya, Avenged Sevenfold. Saya punya banyak sekali kenangan dengan band ini maksudnya dengan lagu lagunya, kenangan saya bersama teman teman saya yang cantik dan hebat (baca=bus). 

Semakin lagu ini diputar, maka semakin melambung dada saya, makin cepat pula bayangan akan pertempuran pertempuran masa lalu itu terlihat kembali dalam pikiran saya, yang otomatis pula semakin dalam pula saya menginjak gas.


Ada banyak cerita sedih, bahagia, dan luapan luapan emosi yang langsung tergambar, " AKU GALAU !!" 
Saya ingat waktu itu saya masih kelas 2 SMA, lagu lagu ini membawa saya merasakan tempo akan jalan pantura menjadi lebih seru diiringi dengan kecepatan dan kemahiran driver OBL Safari Dharma Raya Neoplan SW saat membawa saya pulang dari pemakaman kakek saya di SOLO, lagu lagu ini pula yang membimbing saya untuk mengenang sejarah indah yang kakek saya torehkan ketika melewati Alas Roban bersama Safari dan Harta Sanjaya, lagu lagu ini pula yang menjadi genderang perang saat saya bersama Vanhool NN  OBL melibas jalan raya menuju Denpasar bersama sahabat saya, dia pula yang menemani di kesendirian saya saat saya hanya bisa melihat bintang dan nyala lampu bohlam nelayan duduk sendirian di dalam Kramat Djati, dan dia pula yang mengiringi laju cepatnya Pahala Kencana saat saya tertekan karena khawatir dibalap oleh bis teman saya dibelakang, bahkan diapula yang menemani saya saat saya hampir benjol terpentok atap bus Sumber Kencono bus legenda itu karena saya duduk paling belakang, ada juga Rosalia Indah, Ramayana, Karina, atau Raya semuanya ! Masih banyak lagi !


Saya kangen, dan benar benar kangen !


Menjadi solo travelling dengan menggunakan bus belakangan ini menjadi hal yang menarik bagi saya, entah karena penyakit saya yang bisa dengan puas menikmat dan mengambil suasana sendu yang terjadi saat perjalanan, ataupun " Race of Superbus" yang sangat menggairahkan dan melepas adrenalin saya. Hal ini lah yang membuat saya ketagihan lagi, lagi, dan lagi untuk menikmati kesenangan itu!

oh men aku ingin touriiiing ! T__T

Jumat, 21 Oktober 2011

Ketika Tuhan menyapamu ?


Tembikar kering terbakar dalam nyala api, empunya terpaksa menyiksanya dalam deru panas untuk menjadikannya sebuah maha karya indah cerminan hati
Selama masa hidup manusia akan selalu di timpa cobaan yang mungkin bertubi tubi tanpa ada jeda, walaupun cobaanya adalah sebuah hal klise yang tersamarkan mata, semuanya sudah di desaign dengan sangat cermat sehingga menjadi sebuah catatan perjalanan yang akan membentuk karakter dan pembangun kepribadian. 

Setiap orang pernah merasa jatuh dalam kehidupannya dan merasa hidup tak berarti lagi, namun sering kali pula masalah itu terselesaikan dengan hal hal kecil yang tidak kita duga. Sekali lagi semua sudah di desaign sedemikian rupa, karena hanya Tuhan kita yang tau seberapa kuat diri kita.

Selama kita masih berpedoman dan masih bisa bercengkrama dengan Tuhan, maka Dia pun akan memberikan clue agar kita cepat terlepas dari masalah yang satu dan mengunjungi masalah yang setingkat lebih tinggi. Iya ! Masalah adalah salah satu system yang tetap membuat kita harus tetap berintegrasi dengan Tuhan karena masalah tidak akan selesai tanpa membawanya ke yang telah menciptakannya. 

Sering kali saya atapun kita lupa dan tidak menyadari apakah kita masih tetap berkoneksi denganNya, karena untuk tetap menjaga kestabilan itu kita harus memenuhi syarat syarat nya. Apakah syaratnya? Tentu saja yang telah Dia perintahlan.

Kadang saya merasa kesal pada diri saya sendiri karena masih sulit untuk tetap menjaga dengan baik koneksi itu, karena nafsu dan lingkungan yang membawa. Lingkungan adalah suatu faktor yang berperan besar dalam hal ini, semakin banyak pemicu yang membuat anda berhenti, maka semakin berpotensi untuk berhenti.

Ketika Tuhan menyapa dengan memberikan masalah kepada kita untuk dipecahkan, maka penting bagi kita untuk mencari bantuan lewat teman atau lingkungan kita secara umum. Karena ingat kita tidak pernah sendirian !, Namun jika memang tidak ada yang membantu, sekali lagi serahkanlah pada yang menciptakannya, karena jika tidak ada siapa siapa lagi, maka Allah saja lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. 


Bunuh diri bukanlah pilihan yang bijak, karena itu berarti kita telah mengacuhkan Tuhan yang sedang menyapa kita
Note
Untuk teman masa kecilku

Tetaplah kau streaming waktu mu, kaujadikan dunia hambamu, berdirilah dengan tegar dan bilang pada diri kita, bahwa ini hanyalah sebuah masalah kecil.
Kita mungkin bukan orang yang sempurna, namun kita punya Tuhan yang Maha Sempurna!
Bersabarlah..........

Gambar :
http://www.redbubble.com/people/samanthamerr/art/4469582-surrounded-by-the-happy

Rabu, 07 September 2011

Siapa Aku ?

Ada saatnya kita tidak mengetahui diri sendiri, bahkan tidak mengakui dan menyesal bahwa kita ada dan mengapa kita harus ada. Sehingga timbul jutaan pertanyaan kosong yang mengerucut pada satu tanya " siapakah kamu sebenarnya? ".

Saya percaya, saya bukanlah yang mengetahui diri saya yang sebenar-benarnya karena tentu orang lain yang lebih mengenal diri kita sendiri, baik itu orang tua, adik, kakak, pacar, atau pun teman.
Semoga saya tidak mengidap DID atau Dissociative identity disorder yang membuat saya mempunyai banyak kepribadian tanpa saya sadari. 

Tengah malam begini saya mengetik dan memposting tentang emosi saya seperti kebanyakan alasan mengapa saya membuat blog dan menulis, ya! mencurahkan emosi. Saya akui entah mengapa dua tahun kebelakang membuat diri saya menjadi seorang yang skeptis dan asosial, sangat malas untuk berhubungan dengan manusia lain, dan hanya menghabiskan waktu berjam-jam didepan laptop, tugas, novel yang sudah sekian kali saya baca, jalan, tempat sepi sampai kuburan. Ada banyak perasaan takut ketika saya harus berada di keramaian. Apakah saya gila?

Entah sebenarnya apa yang menyebabkan saya menjadi pribadi yang menyebalkan untuk diri sendiri (*sama diri sendiri aja nyebelin! gimana orang lain?). Saya merasa menjadi orang yang bodoh dan tak pantas hidup. Tidak ada lagi guratan senyum yang dulu sering menghiasi wajah, yang ada kulit terkorosi sehingga kaku dan berkarat. 

Saya benci menjadi seperti ini, ingin rasanya menghilang dan pergi ke tempat terpencil di ujung Indonesia yang sangat luas, kemudian beganti identitas dan menjadi pribadi yang baru.  Lari dari kenyataan hidup yang terasa berat, apalagi tidak ada yang membantu dan  menyokong.


Pernah saya berlari dan diam dikeramaian, namun yang ada semua tetap kosong, hampa dan senyap. Apa yang harus saya lakukan?

Menelan obat sangat tidak enak, namun itu adalah suatu keharusan bagi seorang yang sakit. Tapi apakah itu hanya satu satunya pilihan bagi sang pasien ? jika pasien tidak mau, maka paramedis layak untuk mencarikan terapi lain bukan?

Begitupula saya, yang sudah teramat sakit dengan borok yang mengangga. Saya sendiri sudah terlalu pusing untuk berfikir, apa saya perlu pergi ke psikiater? Datang bagai orang pesakitan yang terganggu otaknya?. Oh ya tentu mungkin saja saya gila!. 
Hidup memang keras, namun saya akan berjuang semampu saya. Mungkin ada banyak cobaan yang datang, dan dengan bantuan Allah akan saya patahkan.


Sebenarnya yang saya benci adalah mata mata itu,!. Mata mata yang menatap tajam, sinis, dan menghina. Namun anda tidak akan bisa mengalahkan saya, karena saya akan berhasil mengalahkan anda, walaupun dengan sejumput garam dan asam.

Terasa berat jika kita menghadapi masalah kita sendirian, tidak ada teman untuk berbagi, bercerita dan benar-benar mau mengerti tentang keadaan kita. Mohon maaf, yang sebenarnya adalah kita tidak pernah meminta anda untuk mengerti karena manusia tidak akan pernah benar-benar mengerti perasaan orang lain. Namun mendengarkan, dan menatap langsung mata sudah cukup membuat kami mengerti bahwa anda meraba rasakan jiwa kami.


Apakah saya tidak punya teman? Tidak! Teman saya sangat banyak! Namun saya sendiri tidak mengerti mengapa saya kesepian. Bahkan keluargapun tidak bisa mengisinya. Karena keluarga saya hanya bisa menuntut dan meminta !. Bukan salah saya jika saya adalah anak pertama!, Jangan salahkan saya jika saya marah karena dibanding-bandingkan, bahkan jangan salahkan saya jika saya harus malas belajar untuk menggapai masa depan sukses versi anda sendiri !!.

Manusia marah hanya karena merasa tidak dihargai orang lain, berasa tidak dianggap sehingga dikucilkan. Mungkin itu pula yang menyebabkan saya menyukai sepi dan kesendirian. Terkadang saya masih berharap adanya keajaiban menunggu orang yang benar-benar mau mendengarkan jeritan saya ini. Bukan menasehati seakan dirinya adalah Tuhan yang Maha benar!.


Terjatuh memang kadang diperlukan oleh setiap orang bahkan harus. Karena itu membuat kita menyadari, Siapa kita ?!.

Kesepian dan kesunyian memang kadang menjadi coklat yang manis yang kita rindukan, namun terlalu banyak makan coklat kadang membuat kita bosan. 

Saya rindu kalian semua kawan :(

Kamis, 01 September 2011

Pesona Sesungguhnya Cinta karena Tuhan

MD Picture


Percayalah, jika kau tidak punya siapa-siapa lagi selain Allah, Allah saja sudah lebih dari cukup ( Buya Hamka )

Lebaran kali terasa sangat berbeda, saya tidak mudik ke kampung sang bunda Solo, melainkan ber"lebaran" di kota ayahanda, Bekasi alias Jakarta.  Keluarga besar ayah kami memang sudah sangat merindukan kami karena sudah tiga tahun lamanya kami tidak kumpul bersama di hari satu tahunan ini.

Saya pribadi sudah sangat bersemangat untuk bertemu dengan sepupu sepupu saya yang jarang dapat berkumpul di hari biasa. Singkat cerita, seperti kebiasaan kami di tahun lalu para anak muda pergi jalan-jalan setelah seharian berkeliling rumah ke rumah. Tujuan kami kali adalah bioskop, yup! Nonton bareng di bioskop untuk pertama kalinya.

Dua hari sebelumnya saya sendiri habis nonton sebuah film yang terlihat klasik dan menarik bersama sahabat sahabat saya yang juga sangat jarang sekali bisa kumpul karena beda kota, mengagendakan diri  buka bersama kami menonton film itu. Film yang diadaptasi dari novel ulama besar terkenal dari Padang " Haji Abdul Malik Karim Amrullah " atau yang akrab di sapa Buya Hamka, singkatan dari nama beliau sendiri. Novelnya sendiri berjudul " Dibalik Lindungan Ka'bah". Film yang berjudul sama dengan novelnya ini merupakan film daur ulang yang dulu juga pernah dibuat pada tahun 80'an. 
Buya Hamka
Tidak sulit untuk memahami film ini bagi kami, karena film ini sendiri merupakan bagian dari jiwa dan hidup kami dulu ketika masih di pondok. Apa yang kami lakukan juga persis sama seperti itu. Bahkan ketika saat jatuh cinta!. 


Karena kedahsyatan, dan dalamnya pesan nasehat yang tertuang, saya pun ikhlas untuk menonton film ini kembali bersama sepupu sepupu saya, berharap mereka dapat mengambil hikmah yang sangat sangat berharga dari film ini. 


Film yang berlatar utama di Padang pada tahun 1920'an ini sangat menyayat hati, saya tidak akan menceritakan bagaimana jalan cerita film ini, melainkan apa yang bisa saya tangkap dari film ini. 

Berkisah tentang seorang anak yatim yang telah lama di tinggal sang ayah, anak laki-laki yang menggantungkan diri pada Tuhannya, sholeh, taat agama, cerdas, dan sangat cinta patuh pada ibunya. "Hamid" ia dibesarkan oleh majikan ibunya yang baik hati mau menyekolahkannya hingga ke thawalib.  Kecerdasannya dibuktikan dengan terpilihnya ia sebagai salah satu dari tiga orang yang lulus dan dapat diterima masuk ke thawalib.

Cerita di mulai dengan jatuh cintanya Hamid kepada Zaenab, anak "engku Ja'far" sang majikan. Begitupun Zaenab, ia bahagia dan cinta terhadap Hamid. 



Hari hari menjadi indah dan berwarna dihiasi oleh tawa dan keceriaan mereka, mabuk cinta dan bahagia karenanya. Namun ini hanyalah pintu masuk yang menyeretnya masuk kedalam masalah yang lebih besar. 


Sang bunda mengetahui jika anaknya jatuh cinta kepada putri tuannya sehingga ia menasehati anaknya dengan perumaan yang indah, bukti cinta dan kekhawatiran khas ibu " Emas takkan setara dengan loyang, dan Sutra takkan sebanding dengan benang. ". Ibunda hamid khawatir dengan persasaan yang ada pada anaknya, hal ini dikarenakan status mereka yang berbeda, terlebih sang ibu sudah sangat bersyukur ia dapat lama bekerja di keluara engku Ja'far dan juga telah menyekolahkan anaknya, " itu sudah lebih dari cukup ". 


Ketulusan, keikhlasan dan kesholehan Hamid pada sang ibu dibuktikan dengan jawaban yang diberikan saat ibunya ragu dan merasa sedih ketika ia merasa bahwa semua kecerdasan, kesholehannya hanya sedikit peran yang ia turunkan kepada Hamid, dengan berkata " Janganlah liat dari apa yang tampak, apa yang tampak berasal dari apa yang tak tampak", " Anugrah terbesar yang Allah berikan adalah cinta ibu... " Subhanallah!. 



Konflik dimulai ketika Hamid dan para pemuda mengikuti lomba debat dan di saksikan semua warga kampung, namun tidak Zaenab karena diberikan tugas untuk menyelesaikan pembukuan oleh sang ayah. Dengan sekuat tenaga Zaenab cepat cepat menyelesaikan hitungan tersebut dan buru-buru pergi ke surau dengan Rosma, sahabatnya. Dengan kecepatan maksimal digoesnya sepeda mereka, namun malang karena saking cepatnya sepeda Zaenab tidak bisa dikendalikan dan terjatuh ke sungai, ia tenggelam. 


Rosma hanya bisa berteriak histeris meminta tolong sehingga semua warga yang ada disurau mendengarnya dan bergerak menolongnya, dengan sigap Hamid yang baru saja selesai beretorika  mengutarakan definisi Wanita ikut mengikuti panggilan. Hamid pun terjun ke sungai dan menolong ketika tahu siapa yang tenggelam.

Setelah dibawa dan diangkat ke darat, ternyata Zaenab sudah tidak bernapas. Hamid dengan segenap kekuatannya mencoba melakukan pernapasan buatan, alhamdulillah cukup dengan dua kali napas buatan Zaenab pun batuk dan tersadar. Sang putri dibawa pulang, namun yang tersisa hanya tatapan sinis dan jijik warga kampung kepada Hamid. Karena ketidak tahuan mereka menganggap itu salah dan sesuatu yang tabu.



Ketegaran Hamid terlihat ketika ia ikhlas untuk mendengarkan dan mau menjalankan hukum adat demi tegaknya agama di kampungnya. Sebagai tertuduh dan terfitnah ia terpaksa harus diusir dari kampung, meninggalkan ibunya yang sudah tua dan sakit itu sendirian.

Ada yang menarik bagi saya tentang kasih saya ibu kepada anaknya, ketika semua orang mengusir anaknya, bahkan ada yang meludahi anaknya, dengan sabar dan penuh kasih sayang, tangan tua ibunya sendiri membersihkan wajah anaknya dari ludah yang menghinakan.
 

Sakit dan perih karena terkucilkan, diabaikan, diusir dari kampung yang telah membesarkannya terlebih meninggalkan bunda yang sakit dirumah tetap tidak meluluhkan ketegaran Hamid. Semua karena nasehat ibunya, "Percayalah, jika kau tidak punya siapa-siapa lagi selain Allah, Allah saja sudah lebih dari cukup".

Tetap sabar, terus bertawakal kepada Allah dan hanya kepada Dia menggantungkan semua kesedihan, akhirnya Hamid tiba di stasiun dan bekerja disana sebagai kuli panggul. Suatu ketika disaat bekerja, Hamid melihat engku Ja'far, orang yang sudah dianggap ayahnya sendiri, berangkat ke tanah suci dan harus menggunakan kereta agar sampai ke Medan dan meneruskan perjalanan dengan kapal laut berlayar menuju Pelabuhan Jeddah. Tanpa bisa pamit dan hanya bisa melihat dari kejauhan, hamid menahan perasaan dan kesedihnya kemudian kembali berkerja.

Setelah sekian lama, datanglah dua orang pemberi kabar berseragam coklat ke rumah engku Ja'far
dan memberikan kabar duka kepada ibunda Zaenab, bahwasanya kapal terakhir yang ditumpangi jama'ah haji terbakar dan tenggelam tanpa menyisakan satu orangpun yang selamat.  Begitupula Hamid, ia menanyakan kebenaran berita tersebut dan terpaksa menelan kembali dan menambahkan pil pahit penderitaan dengan meninggalnya engku Ja'far. 


Hal tersedih yang paling mengena dalam hati saya adalah ketika Hamid di panggil pulang oleh Shaleh, sahabatnya karena sang bunda sakit. Hamid pun lekas berangkat dan menuju rumah engku Ja'far menjemput sang ibu. Hamid meminjam kereta kuda dan berkehendak membawa sang ibu berobat, namun tak disangka sang ibu meninggal, beliau meninggal di peukan Hamid, setelah memberikan nasehat terakhir, dan perhiasaan emas hasil jerih payahnya bertahun tahun bekerja kepada engku Ja'far. 

Mohon maaf selebihnya saya tidak bisa menjelaskan ceritanya lebih detail, hati saya terlalu sakit karena menahan haru dan kesedihan.

Saya sangat sangat merekomendasikan film ini!. Film ini sarat makna dan mengajarkan pendidikan budi pekerti yang sudah jarang kita temui. Film yang meraba rasakan kasih saya orang tua dan agamanya. Percayalah, anda akan dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga.



Cinta itu berasal dari Allah, Dia yang menumbuhkan, Dia yang menghadirkan, namun semua tergantung padamu bagaimana dia di letakkan. Kembalikanlah kepada yang menciptakannya niscaya kau kan bahagia :)
Baca doang ga kasih komen ? Ga gaul cuy !