Senin, 10 Desember 2012

a Letter Behind the Horizon :)





Lebih dari setahun aku bersamamu, merasakan buah hasil tanaman yang selalu kita pupuk dan kita siram di luasnya hati dan jiwamu. 

Kau tahu, aku memanglah seperti ban hitam yang akan botak tergerus aspal yang panas, demi berusaha membawa dan menahan beban hingga tujuannya benar benar tamat. 

Kau pun tahu, jalan hidup yang lebar dan panjang ini tak surut akan cobaan seperti ranjau paku, dan lubang yang akan berusaha menghentikan perjalanan atau sekedar menyimpangkan tujuan kau dan aku.

Seperti yang aku selalu ucapkan padamu dari dahulu, semoga kebaikan doaku, kamu, kita, mereka akan terkabul dan terwujud menjadi satu. 
Harapanku terhadapmu terlampau besar jika harus aku urutkan angka demi angka atau abjad demi abjad. 

Terkadang aku memang selalu membuat mu bersedih dan terluka, membuat mu marah dengan batasan batasan yang ku tegakkan, menahan perihnya sayatan ucapanku yang tajam, dan bingung atas tingkahku yang menjemukanmu.

Tapi kau harus tau, senyuman dan cinta ku lebih besar dan tulus dari bayang yang selalu mengikutimu. Senyumanmu untukku adalah sumber yang selalu menjadi energi pengganti untuk aku hidup lebih damai dan bahagia. Aku nyaman bersamamu.

Aku memanglah ban hitam yang akan menopang segala impian mu, aku pun bisa tergelincir memasuki hutan yang suram. Tapi percayalah, aku akan membawanya dengan sekuat tenaga, menghindari bahaya, membawanya dengan darah dan nyawaku.
Permintaanku hanyalah satu, harapanku padamu hanya satu.

Jangan pernah kau coba injak rem ini dan menghentikan aku, hingga cinta yang kubawa untukmu terpelanting, menuju tempat sampah yang kotor. Biarlah dia sampai kepadamu sebagaimana mestinya.

Karena dari bawah langit ini, sungguh engkau adalah tempat yang kutuju atas segala angan dan harapan besarku.

*Terima Kasih sayang, buat rantai memorinya :) :* :)

Minggu, 18 November 2012

Waiting the shadows




Semburat jingga yang telukis di atmosfer jiwa
mewarnai bumi yang terlepas dari sedihnya cerita
aku hanya bisa meyulam kata menjadi sehelai kain kusam
berusaha membuatmu hangat, 
meski aku menggigil menikmati sisa angin yang bertiup

Kematian yang dulu dijanjikan
hanya dialah yang masih lekat menempel di mata para penyair
menguras hati dan jantung mereka dari darah kebahagiaan
hingga kini aku masih menunggu bayang bayangmu
karena cinta itu kita yang rasa

Dilain waktu aku teringat oleh hadiah yang kau berikan
sebatang mawar bertuliskan tinta tinta cinta 
dengan semerbak hawa harum kertas baru
percayalah abunya akan ada dalam keabadian

Hingga aku menunggu kapan masanya akan datang
akan tetap dia terbang bebas menembus kaki kaki langit
menjadi satu dengan pelangi
tumbuh dan meninggi bersama rerumputan

Sabtu, 06 Oktober 2012

a Hope !

 "Dia hanya datang kepadamu jika kau pinta, kau jauhi, Dia akan menjauhimu, kau berlari kepadanya, maka dia akan lebih cepat mendekat kepadamu. Karena sungguh cintanya lebih agung dari apapun" -Ibnu Fulan-

Semua orang pasti pernah melihat bunga mawar, bunga indah yang ditilik dari kesemerbakan harum dan keindahan kelopaknya yang menawan. Mawar itu pastilah menjadi pusat perhatiaan yang menyenangkan. Tapi apa yang terjadi ketika darah merah menetes keluar dari jari yang tertusuk tajamnya duri ? Keluarlah sikap ketidak ikhlasan.

Ketika aku bersujud diatas debu dan bebatuan untuk menyembah Tuhan semesta alam, yang aku pikirkan hanyalah keinginanku sendiri. Keegoisan yang hanya pantas disandingkan dengan lumpur comberan yang bau dan menjijikan. Hingga kembali ke masa waktu, dimana aku tahu bahwa bukan begitu cara Allah menunjukan kebijaksanaannya, karena memang aku sangatlah terlalu bodoh untuk mencoba bersejalan dengan Tuhan.

Ya Allah, yang memiliki alam dan jiwa manusia yang kosong. 

Aku memanglah manusia tak tahu diri
Berusaha menjelma menjadi suci bak malaikat Jibril
tanpa mau peduli sebenarnya apa yang telah aku lakukan untuk mendapatkannya
Tapi kau tahu ya Allah
Kau tak pernah tidur, Kau tahu segalanya

Manusia hanya bisa mengalirkan mutiara dari kelenjar lakrimasi ciptaan Mu
begitupun aku yang tak berdaya

Cukuplah ya Allah, cukuplah jika kau berada dalam jiwaku
menuntun ku untuk semakin mencintaiMu, mendekat kepadaMu

Karena aku percaya, CintaMu padaku lebih besar dari dunia dan seisinya.

Jumat, 31 Agustus 2012

De dim hal ! Balai yang temaram

" Wijsheid zoeken in de geschiedenis, vindt u het ! "

Dalam alunan keroncong jingga yang terlupakan, menikmati kenangan bersama secangkir kopi dan singkong goreng bawang.

Kau tak tahu aku masih menunggumu, menunggumu meski harus mendengarkan suara merdu itu dari sebuah radio kotak tua peninggalan kakekku. Irama indah lantunan sederhana, simpel, sempurna walaupun aku tak mengerti lagu apa yang dinyanyikannya.

Di lamunanku, jendela yang besar dari waktu lampau memaksaku terjun kembali kedalam kisah masa lalu, ketika bangsawan bermata biru mengeluarkan jeroan dan darah jutaan manusia pribumi di gedung seberang, gedung yang dahulu pernah dibanggakan, gedung yang dahulu menjadi pusat perhatian. Sthaduis Batavia.

Kalaulah aku bertemu dengan mu dahulu, ketika kedamaian masih dalam toples kacang kering itu, aku akan berusaha terus menjagamu meski harus melawan bayonet dengan parang yang ku punya. Karena dirimu lebih berharga dari pada nyawa yang menempel dalam helai irisan dagingku yang hina.

Sejarah cinta yang terikat dalam tiang gantungan mengiring aku menerjemahkannya dalam bahasa belanda, menjunjung tinggi kebenaran yang terselimut kabut suatu budaya. Cinta bukan segalanya !

Aku rindu !, aku rindu pada nelayan yang memanggul ikan hasil tangkapan dengan damai di gurun, seram, tanjung pura, haru, pahang, dompo, bali, sunda, palembang dan tumasik. Keharmonisannya dengan alam, membuatnya terlindung dari kuku pahit meski harus tertumbuk pararaton yang di bisikan waktu dan awan.

Menanam padi, cengkeh dan pala tanpa guratan sedih dan takut akan nestapa. Bertukar makanan dengan masyarakat hilir yang senyumnya ceria. Tak perlu takut lapar karena tanahnya yang subur makmur. Aku merdeka sepenuhnya.

Dentingan waktu menyadarkanku akan dirimu.
dan aku masih mencintaimu  ...

Minggu, 26 Agustus 2012

Resurrection of butterfly


“Just when the caterpillar thought the world was over, it became a butterfly.”

Menulis adalah bukan tentang pikiran orang lain yang kita suka atau tentang perkataan orang yang kita benci. Menulis juga bukan suatu usaha keras yang harus kita paksakan agar orang lain bisa menikmatinya tetapi menulis  adalah suatu tarikan nafas yang dapat melegakan jiwa, mendamaikan suasana hati dan pikiran sang peramu tintanya.

Dibalik keringnya dedaunan yang mulai membusuk aku tersadar dan bertanya pada diriku sendiri. Untuk apa semua ini harus ditulis ? Kenapa semua terasa berat ketika kita harus kembali memulai setelah ada yang merusaknya? Dan kenapa aku harus membangunnya kembali? 

Cinta dan perasaan yang dicampurkan kedalam tinta akan terlihat bersinar dan memiliki perasaan dari pada dia yang tidak memasukan emosi didalamnya. Karenanya mengapa aku harus takut ?

Harapan, motivasi, emosi, visi misi ku semuanya menyatu dalam tinta yang hitam ini, karena aku percaya seperti apa yang telah kau percayakan kepada ku.

Di alam sana

Aku memperhatikan ulat hijau gemuk menjijikan di balik daun rapuh berlubang depan pekarangan rumah almarhum kakekku. Dia begitu rakus hingga hampir memakan seluruh dedunan yang ada di ranting tempat dia berpijak. Dia tidak sendiri, dia selalu bersama teman sahabat atau mungkin keluarganya aku tak tau. Tapi satu hal, dia tetaplah sama menggelikannya dengan yang lainnya.

“Ulat sang hama” julukan yang disematkan padanya mengantarnya pada kotornya tanah merah setelah rantingnya yang  memang lebih rendah dari  ranting lainnya itu dipangkas hingga berjatuhan dari pohonnya,  akhirnya ulat ulat hijau gemuk itu berakhir menjadi vitamin dan makanan penutup yang lezat bagi ayam ayam kampung jagoan disana. Ulat hijau itu mati.

Di ranting yang lebih tinggi masyarakat ulat itu menjelma bertransformasi menjadi sekeping kepompong yang unik. Berselimutkan daun dan benang putih asli produksinya sendiri , dia boleh bernafas lega karena memang tidak ada yang peduli terhadapnya. Kepompong itu dikucilkan.

Namun semua berasa lebih ramai, semua lebih memperhatikan dan semua menjadi lebih peduli setelah kepompong yang terkucilkan itu berevolusi menjadi kupu kupu biru cantik seperti safir yang berterbangan mengitari  mentari pagi dan berhenti dibunga yang basah oleh cantiknya tetesan embun.  Dia sangat terlihat elegan.

Untuk saat ini aku memang adalah ulat hijau gemuk menjijikan yang bisa berjatuhan dan mati dimakan hinaan orang yang dengki, tapi tak apa, karena manusia akan terus berlari dan berusaha untuk loncat sekeras kerasnya menuju cabang puncak paling tinggi.

Aku tak akan dan tak boleh menyesal atas apa yang telah ku lakukan, dan tanggung jawab yang telah disematkan harus diamanatkan kembali kepada yang berhak.

Keegoisan menutup mataku dengan tebal tentang arti penting suatu harapan dan pertolongan. Selama masih ada orang, tak ada alasan untuk tetap melingkar dada kepada orang lain. 

Never knowing what comes of life ..

Sabtu, 21 Juli 2012

Ramadhan & a hope !

Burung nazar yang tersasar memanggil jiwa yang rapuh
memandang senja dengan sayup kepala matahari tenggelam
Segelap malam di lautan luas
Aku hanya bisa berdzikir memohon ampun
menyatu akan hinanya diriku
dan berharap Kau percikan berkah atas RamadhanMu
Membersihkan aku
Mengembalikan fitrah seperti dahulu


Rabu, 30 Mei 2012

Meeting point :)



Keresahan hati karena waktu yang terus bergulir menggiring harapan menuju sebuah keyakinan bulat. Menyatukannya sempurna seluruh jiwa bukan hanya sekedar bayang bayang dalam kalimat tersurat. Aku sudah siap, dan kamupun bersiaplah !


Setelah berharap sekian lama, berdiskusi dan sharing akan kemungkinan yang terjadi di masa depan, mencoba menelaah sulitnya fakta pahit bahwa di masa yang akan datang, niscaya kebersamaan akan sulit. Debu debu tinta yang menyatu menjadi garis garis hitam meberikan cahaya dan informasi nyata, tanggal 23-24 juni cerita itu berlanjut dan akan masih ada. 


Untuk itu sebelum sebagian dari kita disibukan dengan SOCA dan lain lain, gue melihat tanggal 23-24 juni adalah satu satunya waktu yang tepat dan kesempatan kita bisa berkumpul dan jalan jalan menghabiskan waktu bersama.
Tujuannya ? Kita akan pergi ke sebuah tempat wisata alam yang indah di tanah pasundan. Meskipun kita pernah sekali kesini tepatnya ketika awal dari pertemanan dan persahabatan kita dimulai, tapi gue akan berusaha membuat ini berbeda dari yang lalu. Berikut gue jelaskan itenerary kita :).

Itinerary Trip Badey
Bandung-Ciwidey 23-24 Juni 2012

23 Juni 2012
14.30-15.00     : Persiapan dan berangkat menuju Bandung Selatan
15.00-20.00     : Perjalanan Ke Penginapan, ISHOMA
20.00-22.00     : Acara bebas ( Battle Game )*
22.00-04.30     : Istirahat dan tidur malam
24 juni 2012
04.30-06.00     : Bangun tidur, Sholat Shubuh dan persiapan melihat sunrise di kebun teh
06.00-07.00     : Bermain di lembah dan bukit kebun teh Rancaupas, mengunjungi pabrik teh **
07.00-09.00     : Berenang air panas di pemandian air panas Cimangu
09.00-10.00     : Melihat rusa di peternakan dan penangkaran, nge”bandrek” di warung pengkol
10.00-11.00     : Kembali ke penginapan, acara bebas
11.00-12.00     : Persiapan cek out, wisata kebun strwaberry sama beli bandrek
12.00-14.00     : Perjalanan ke Bandung
14.00-16.00     : Wisata dan  kuliner di kota Bandung
16.00-17.00     : Perjalanan ke punclut Bandung
18.00-19.00     : Kuliner di punclut Bandung
20.00-End        :Perjalanan pulang dan selesai

Demikian rencana perjalanan yang sementara dijadikan pedoman awal, karena ada banyak objek wisata dan kegiatan yang belum kita rundingkan secara lebih spesifik. Untuk peserta masing masing kita boleh kok membawa teman yang mau diajak jalan bareng.

Adapun biaya yang dibutuh kan adalah sebagai berikut.

Biaya Umum
Transportasi    : Rp 350.000,-
Tol & Parkir    : Rp 100.000,-
Penginapan     : Rp 600.000,-

Biaya Individu
Makan             : 4 x Rp 20.000,- = Rp 80.000,-* belum subsidi gratis makan hotel, dll
Wisata             : Rp 30.000,-

Total                : ((Total Biaya Umum ) : Jumlah peserta) + Biaya individu

Estimasi Kira-kira Pengeluaran : Rp 210.000,- s/d Rp 250.000,- / orang ** dengan 7 peserta


Nginep dimana sih ? Rencana kita mau menginap di kampung Pago dengan menyewa sebuah bangunan bernama Rumah Bali dengan sentuhan tradisional khas Bali yang terdiri dari 2 lantai dengan  3/4 kamar berkapasitas besar. 

Rumah Bali tampak siang
Rumah Bali tampak malam


Berikut galeri galeri tempat yang nanti bakal kita kunjungi insya Allah :)

Strawberry petik

wisata punclut
Wisata Air Panas
Kebun teh Rancaupas
Jalan Kereta api belanda

ini namanya curug citambur, mau kesini ?
Yaudah yuk pokoknya ayo kita kumpul lagi, terus jalan jalan lagi. Ditunggu konfirmasinya ya teman teman :)
Baca doang ga kasih komen ? Ga gaul cuy !