Jumat, 02 Desember 2011

Jangan lupa bahagia !



Believe in yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable confidence in your own powers you cannot be successful or happy
Dr.Norman Vincent Peale (1898 - 1993)

Bahagia? Bahagia ya..
Yap semua orang harus bahagia, semua orang akan bahagia dan semua orang akan mengejar kebahagiannya sendiri. 

Sangat basi jika saya berucap kebahagiaan bukanlah dinilai dari uang! Bahkan terlampau membusuk jika saya berkata kebahagiaan tidak bisa di beli dengan harta, darah ataupun nyawa orang lain. Hanya saja saya sedikit setuju jika kebahagiaan mungkin bisa ditebus dengan darah, daging, mata atau nyawa dirimu sendiri, atau dengan bahasa non skeptis  yang lebih halus adalah anda berusaha dengan keras, banting tulang peras keringatmu sendiri tentu saja untuk kebahagiaanmu. 


Hidup yang laksana stepa para candi tanpa batas, membuat kita selalu memiliki level dan target kebahagiaan yang selalu meningkat sampai kita mati. Itu hal yang wajar bahkan sesuatu yang lumrah, hidup tidak akan asik jika kita langsung mati ketika kita mendapat satu kebahagiaan kecil! 


Tentu karena hidup terdiri dari variasi berbagai macam warna biru kesedihan, merah amarah, hijau kedamaian, dan hitam yang sendu membuat hidup kita lebih berarti.


Pernahkan engkau merasakan hidup mu begitu membosankan? setiap detik dan menit terasa sama? atau mungkin tidak ada pengaruhnya bagimu? kau merasa hidup mu ini adalah mimpi dan bukan kenyataan?  Jika itu adalah anda, maka ada baiknya anda sedikit berjalan jalan ke Tangerang, khususnya Rumah Sakit Shintanala, surga para penghuni Lepra yang terlupakan dan terbuang.

Lihat, rasakan dan bayangkan! Imajinasikan dan refleksikan penderitaannya pada diri anda, beri bayangan yang jelas bahwa anda lumpuh, bakteri tersebut menggerogoti kecantikan dan ketampanan yang anda banggakan,  anda teramputasi dan tidak memiliki apa apalagi (baca : lengan dan kaki ), beri warna yang jelas! dan bayangkan apa yang akan anda lakukan jika itu menimpa diri anda sendiri? Masihkan anda merasa hidup itu sia sia dan menjenuhkan? 



Bagi saya itu lebih dari cukup lho..


Tapi ada yang mungkin masih berfikir, " aaah! apaan sih? so what! "


Yup, yup mungkin resep saya patut anda praktekan, anda cukup membawa walkman atau i-phone, i-pod ataupun alat pemutar musik lainnya tentu saja berisi lagu kesayangan anda.


Nah langkah pertama, carilah sebuah stasiun kereta api yang cukup sepi, syukur syukur ada stasiun lama tak terpakai seperti yang ada di desa saya. Kemudian langkah selanjutnya duduklah di peronnya (baca: duduk di peron sambil ayun-ayunkan kaki mu), next mainkan musik dan kencangkan volumenya, dengarkan dia sepenuh hati melalui headset kesayanganmu. Tunggu sampai kereta lewat !. (Usahakan hindari kereta itu dalam jarak kurang dari 30 detik.)


Kecelakaan, sekarat, koma, selamat dari maut, bertemu sahabatmu yang sudah meninggal itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kita berfikir dan sadar, betapa mahalnya, betapa tergantungnya dan betapa berharganya setiap nafas yang diberikan ketika kita masih dalam keadaan syok setelah menghadapi itu semua, sehingga ketika nafas kembali teratur dan dapat kembali normal, anda dapat merasakan kelegaan dan kebahagiaan karena anda sungguh sungguh telah merasa aman, terhindar dari bencana dan akan senantiasa bersyukur.

Bagaimana? Anda takut mati ? Apa takut bahagia? Try my way :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gimana tanggapan mu ?, Kasih tau dan komen disini yaa :D

Baca doang ga kasih komen ? Ga gaul cuy !