Lebih dari setahun aku
bersamamu, merasakan buah hasil tanaman yang selalu kita pupuk dan kita siram
di luasnya hati dan jiwamu.
Kau tahu, aku
memanglah seperti ban hitam yang akan botak tergerus aspal yang panas, demi berusaha
membawa dan menahan beban hingga tujuannya benar benar tamat.
Kau pun tahu, jalan
hidup yang lebar dan panjang ini tak surut akan cobaan seperti ranjau paku, dan
lubang yang akan berusaha menghentikan perjalanan atau sekedar menyimpangkan
tujuan kau dan aku.
Seperti yang aku
selalu ucapkan padamu dari dahulu, semoga kebaikan doaku, kamu, kita, mereka
akan terkabul dan terwujud menjadi satu.
Harapanku terhadapmu
terlampau besar jika harus aku urutkan angka demi angka atau abjad demi
abjad.
Terkadang aku memang
selalu membuat mu bersedih dan terluka, membuat mu marah dengan batasan batasan
yang ku tegakkan, menahan perihnya sayatan ucapanku yang tajam, dan bingung
atas tingkahku yang menjemukanmu.
Tapi kau harus tau,
senyuman dan cinta ku lebih besar dan tulus dari bayang yang selalu
mengikutimu. Senyumanmu untukku adalah sumber yang selalu menjadi energi
pengganti untuk aku hidup lebih damai dan bahagia. Aku nyaman bersamamu.
Aku memanglah ban
hitam yang akan menopang segala impian mu, aku pun bisa tergelincir memasuki
hutan yang suram. Tapi percayalah, aku akan membawanya dengan sekuat tenaga,
menghindari bahaya, membawanya dengan darah dan nyawaku.
Permintaanku hanyalah
satu, harapanku padamu hanya satu.
Jangan pernah kau coba
injak rem ini dan menghentikan aku, hingga cinta yang kubawa untukmu
terpelanting, menuju tempat sampah yang kotor. Biarlah dia sampai kepadamu
sebagaimana mestinya.
Karena dari bawah
langit ini, sungguh engkau adalah tempat yang kutuju atas segala angan dan
harapan besarku.
*Terima Kasih sayang, buat rantai memorinya :) :* :)