Minggu, 18 November 2012

Waiting the shadows




Semburat jingga yang telukis di atmosfer jiwa
mewarnai bumi yang terlepas dari sedihnya cerita
aku hanya bisa meyulam kata menjadi sehelai kain kusam
berusaha membuatmu hangat, 
meski aku menggigil menikmati sisa angin yang bertiup

Kematian yang dulu dijanjikan
hanya dialah yang masih lekat menempel di mata para penyair
menguras hati dan jantung mereka dari darah kebahagiaan
hingga kini aku masih menunggu bayang bayangmu
karena cinta itu kita yang rasa

Dilain waktu aku teringat oleh hadiah yang kau berikan
sebatang mawar bertuliskan tinta tinta cinta 
dengan semerbak hawa harum kertas baru
percayalah abunya akan ada dalam keabadian

Hingga aku menunggu kapan masanya akan datang
akan tetap dia terbang bebas menembus kaki kaki langit
menjadi satu dengan pelangi
tumbuh dan meninggi bersama rerumputan
Baca doang ga kasih komen ? Ga gaul cuy !